Shutter, Aplikasi Tangkap Layar Dengan Segudang Fitur

Selamat pagi dan salam sejahtera kawan. Berjumpa lagi dengan seri #aplikasi. Di seri kali ini saya akan me-review salah satu aplikasi tangkapan layar dengan segudang fitur, Shutter.

Shutter merupakan tools yang digunakan untuk keperluan tangkap layar atau screenshot yang kaya fitur untuk sistem operasi berbasis Linux seperti Ubuntu. Anda dapat mengambil tangkapan layar dari area tertentu, jendela, seluruh layar, atau bahkan situs web menerapkan efek yang berbeda padanya, teruskan untuk menyoroti poin, lalu unggah ke situs hosting gambar, semua dalam satu jendela. Shutter bebas digunakan, kode sumber terbuka dan berlisensi GPL (General Public Lisence) v3.

Sebelum saya me-review lebih jauh, lebih baik kalau kita menginstallnya terlebih dahulu. Shutter tersedia untuk distribusi GNU / Linux manapun dan dapat diinstal menggunakan manajer paket, seperti apt/apt-get. Jika ingin melakukan upgrade ke rilis terbaru, kita dapat melakukan update dengan menambahkan PPA (Personal Package Archive) official Shutter.
Install Melalui Paket Manajer (apt/apt-get)

Sebelum melakukan instalasi melalui apt/apt-get silahkan periksa apakah paket Shutter tersedia pada source list (repository) anda.
sudo apt-cache search shutter

Jika tidak ada paket dengan nama shutter - feature-rich screenshot program, lakukan update untuk memperbarui daftar paket-paket dari repository.
sudo apt update

Setelah melakukan update cek kembali apakah sudah ada paket dengan nama shutter - feature-rich screenshot program, jika sudah ada, lakukan instalasi dengan perintah berikut.
sudo apt install shutter

Install Melalui PPA (Ubuntu-base)

Shutter Project menggunakan layanan launchpad untuk mendistribusikan versi terbaru dari Shutter. Khusus pada PPA, terdapat 3 jenis PPA yang dimiliki oleh Shutter Projek, yaitu Stable PPA, Unstable PPA dan Daily Build PPA. Untuk menginstall Shutter versi stabil dari PPA gunakan perintah berikut.
sudo add-apt-repository ppa:shutter/ppa

sudo apt update && sudo apt install shutter

Review Shutter, Aplikasi Tangkap Layar di Ubuntu

Pada review ini saya menggunakan Ubuntu MATE 16.04.2 LTS. Secara umum tidak ada yang berbeda dengan distribusi Ubuntu yang lain, kemungkinan berbeda pada lokasi untuk menjalankan saja. Di Ubuntu MATE, Shutter yang telah terinstall dapat di buka melalui menu Applications >> Accessories >> Shutter.



Terdapat sekitar beberapa fitur yang akan saya bahas disini, fitur-fitur tersebut adalah:
Selection



Fitur selection digunakan untuk menyeleksi area tertentu pada tampilan sistem dengan menggunaan mouse atau touchpad. Gambar disamping merupakan contoh penggunaan fitur selection pada Shutter. Dengan fitur ini kita bisa me-resize secara vertikal, horisontal maupun diagonal ukuran yang ingin dicapture, memindahkan dengan drag dan menggeser arah capture.
Desktop



Fitur ini digunakan untuk mengcapture tampilan desktop. Pada fitur ini juga terdapat pilihan doropdown yang digunakan untuk memilih workspace yang ingin di capture tampilannya. Fitur ini sama seperti fitur screenshot bawaan sistem melalui tombol PrSc.
Window



Fitur ini digunakan untuk mengcaptur tampilan jendela masing-masing aplikasi. Akan tetapi bedanya kita dapat memilih tampilan sistem mana yang ingin di screenshot. Pada fitur ini terdapat pilihan (menu dropdown) yang berisi semua jendela aktif.

Ketiga fitur diatas merupakan fitur-fitur dasar yang paling sering kita butuhkan dalam melakukan penangkapan layar. Selain ketiga fitur utama diatas, terdapat 4 fitur lagi yang bersifat optional. Karena pada menu aplikasi tidak disebutkan namanya, maka saya akan menggunakan nama sesuai dengan kegunaannya.
Window Child Screen

Fitur ini bersebelahan dengan Window. Berguna untuk mengcapture jendela anak. Yang dimaksud jendela anak adalah sub-jendela yang dipilih pertama kali. Jadi penggunaan fitur ini melibatkan dua jendela aplikasi yang berbeda, yang pertama bertindak sebagai child (klik pertama, ini yang akan ditangkap) dan yang kedua bertindak sebagai parent (klik ke-2 tidak akan ditangkap). Singkat kata, fitur ini akan mengcapture jendela yang di klik pertama kali.
Menu Capture



Seperti namanya, fitur ini bermanfaat saat kita membutuhkan capture terhadap menu-menu (dalam hal ini dropdown) aplikasi. Fitur ini memanfaatkan pointer dalam melakukan capture dan mempunyai durasi atau waktu jeda selama 10 detik sebelum akhirnya menangkap menu yang telah dipilih oleh pointer.
Capture Tooltip

Jika Menu Capture melakukan capture terhadap menu dan sub-menu maka Capture Tooltip hanya mengcapture bagian sub-menunya saja.
Capture a Website

Fitur ini merupakan fitur yang unik (menurut saya) yang dimiliki sebuah aplikasi screenshot, pasalnya dengan fitur ini kita bisa melakukan screenshot pada halaman web tanpa harus membukanya melalui peramban web. Kita hanya perlu memasukkan URL website bersangkutan dan Shutter akan melakukan capture pada website tersebut. Hebat bukan.

Untuk menggunakan fitur ini, kita harus menginstall paket depedensi untuk mengaktifkannya. Paket tersebut bernama gnome-web-photo. Install dengan perintah berikut ini.
sudo apt install gnome-web-photo

Setelah melakukan instalasi, silahkan reboot sistem anda. Karena saya mencoba tanpa mereboot sistem, Shutter tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Edit (Shutter DrawingTool)

Fitur ini berguna untuk mengedit hasil capture yang telah dilakukan. Untuk ukuran screenshot tool, fitur edit ini saya rasa lumayan lengkap untuk menambahkan beberapa elemen penting pada capture-an. Beberapa menu Sutter DrawingTool antara lain select item, draw a freehand line, highlighter, draw a straight line, draw an arrow, draw a rectangle, draw a ellipse, add some text to screenshot, censor portions, pixelize, auto-increment shape, dan crop. Lengkap banget bukan.

Terahir.
Export

Fitur upoad/export digunakan untuk mengeksport screenshot ke hosting gambar. Terdapat beberapa pilihan akun untuk public hosting. Terdapat juga export ke server FTP dan export ke media penyimpanan internal.



Itulah sederetan fitur-fitur yang dimiliki Shutter, Si screenshoter handal di distribusi GNU/Linux. Bagaimana menurut anda, kawan? Sudah kah kalian mencobanya di distribusi GNU/Linux favorit kalian?

Demikianlah seri #aplikasi Shutter yang dapat saya review, semoga dapat membantu kalian yang (kebetulan) masih dibingungkan dengan kebutuhan screenshot di GNU/Linux.

Jika masih ada yang perlu ditanyakan, silahkan langsung ketikkan di kolom komentar ya, kawan. Saya juga membuka kritik dan saran yang saya gunakan untuk memperbaiki tulisan-tulisan saya, kirimkan kritik dan saran kalian ke email chotibulstudio@gmail.com.

Semoga hari anda menyenangkan :)

Komentar

  1. […] dari tahun saat saya pertama kali menulis ulasan tentang Shutter. Ulasan tersebut bisa Anda baca di tautan ini. Shutter yang dulu bukanlah Shutter yang […]

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar Anda di sini.

Postingan populer dari blog ini

Implementasi IPv6 TunnelBroker untuk Server WordPress Self Host

Daftar Rekomendasi Repositori Lokal Debian 11 "Bullseye"

Koneksi Internet Bermasalah di Ubuntu 18.04, Berikut Cara Memperbaikinya