Fundamental Docker #2 – Instalasi Docker Pada Ubuntu
Selamat datang di tutorial Docker bagian ke-2. Pada bagian ini, kita akan menginstal Docker di Ubuntu Server 18.04 LTS. Proses instalasi Docker membutuhkan beberapa tahapan, mulai dari memasang paket-paket yang dibutuhkan hingga proses pengujian. Silahkan diikuti langkah demi langkah. Adapun edisi Docker yang dipakai pada tutorial ini adalah Community Edition.
Artikel atau tutorial berjudul Instalasi Docker pada Ubuntu ini adalah bagian ke-2 dari seri Tutorial Docker di ChotibulStudio setelah artikel sebelumnya yang berjudul Mengenal Teknologi Docker. Masih ada beberapa capter atau bagian yang lainnya.
- Fundamental Docker #1 - Mengenal Teknologi Docker
- Fundamental Docker #2 - Instalasi Docker Pada Ubuntu
- Fundamental Docker #3 - Berinteraksi Dengan Docker Image
- Fundamental Docker #4 - Memanfaatkan DockerHub Sebagai Tempat Menyimpan Docker Image
- Fundamental Docker #5 - Manajemen Docker Image Dan Kontainer
- Fundamental Docker #6 - Dockerfile, Konfigurasi Untuk Membangun Docker Image
- Fundamental Docker #7 - Penggunaan dan Pemanfaatan Volume
- Fundamental Docker #8 - Dasar-Dasar Jaringan Pada Docker Kontainer
- Fundamental Docker #9 - Jalankan Proyek Anda Dengan Kontainer Docker (Studi Kasus WordPress)
- Fundamental Docker #10 - Mengenal Docker Compose
- Fundamental Docker #11 - Jalakan Proyek Anda Dengan Docker Compose (Studi Kasus WordPress)
Langkah Pemasangan Docker di Ubuntu
Sebelum masuk ke langkah instalasi, pastikan daftar paket sudah diperbarui, hal ini agar tidak mengulang kembali memasang paket-paket yang sama. Untuk memperbarui daftar paket, gunakan perintah berikut:
$ sudo apt update
Daftar paket sudah diperbarui, kemudian pasang beberapa paket dependensi yang dibutuhkan. Berikut perintah dan penjelasannya.
$ sudo apt install apt-transport-https ca-certificates curl software-properties-common
Pada perintah di atas terdapat empat paket yang diperlukan sebelum memasang Docker. apt-transport-https
diperlukan karena layanan repositori Docker menggunakan koneksi https, apt
terkonfigurasi menggunakan protokol http secara default, agar apt
dapat melayani layanan repositori melalui koneksi https maka diperlukan paket ini, ca-certificates
diperlukan untuk membuat sertifikat yang bisa digunakan oleh apt
saat mengakses repositori melalui https, curl
adalah paket yang berguna sebagai downloader untuk mengunduh kunci sidik jari milik Docker, dan software-properties-common
yang dapat digunakan untuk menambahkan repositori pihak ketiga atau PPA (Personal Package Archive).
Unduh kunci sidik jari Docker menggunakan curl
dengan perintah berikut:
$ curl -fsSL https://download.docker.com/linux/ubuntu/gpg | sudo apt-key add -
Verifikasi apakah kunci sidik jari Docker sudah ditambahkan ke sistem. Gunakan perintah berikut:
$ sudo apt-key fingerprint 0EBFCD88
Setelah sidik jari dikenali oleh paket manajer, apt
, selanjutnya tambahkan repositori pihak ketiga resmi milik Docker. Berikut perintahnya:
$ sudo add-apt-repository \
"deb [arch=amd64] https://download.docker.com/linux/ubuntu bionic stable"
Setelah perintah di atas dieksekusi, sistem secara otomatis akan melakukan pembaruan daftar paket, tunggu hingga selesai. Setelah proses memperbarui daftar paket, pasang docker-ce
dengan perintah berikut:
$ sudo apt install docker-ce
Sampai pada langkah ini, Docker Edisi Komunitas telah terpasang di Ubuntu Server 18.04 LTS.
Menjalankan Docker Tanpa Hak Akses Root
Langkah ini berisi prosedur opsional untuk mengkonfigurasi host Linux agar berfungsi lebih baik dengan Docker.
Daemon Docker mengikat dirinya ke soket Unix alih-alih port TCP. Secara baku soket Unix dimiliki oleh pengguna super (root) sehingga pengguna lain hanya dapat mengaksesnya menggunakan sudo
. Daemon Docker selalu berjalan sebagai root.
Jika kita tidak ingin mengawali perintah docker
dengan sudo
, buat grup Unix yang disebut docker
dan masukkan pengguna yang kita gunakan kedalamnya.
Untuk membuat grup Unix dengan nama docker
, gunakan perintah berikut:
$ sudo groupadd docker
Namun, saat setelah mengeksekusi perintah di atas tampil peringatan groupadd: group 'docker' already exists
, berarti grup Unix docker
sudah tersedia.
Tambahkan pengguna yang kita gunakan saat ini ke grup Unix tersebut dengan perintah berikut:
$ sudo usermod -aG docker ${USER}
$ su - ${USER}
Lakukan pengecekan apakah pengguna yang kita gunakan saat ini sudah berada di grup Unix docker
. Gunakan perintah berikut:
$ id -nG
umam adm cdrom sudo dip plugdev lxd docker lpadmin sambashare debian-tor libvirtd
Uji Hasil Instalasi Docker
Pengujian hasil instalasi bisa dilakukan dengan menjalankan Docker Image, baik hasilnya hanya bisa dilihat dari konsol atau peramban web. Kita akan menguji kedua-duanya.
Pengujian pertama, kita memerlukan Docker Image dengan nama hello-word
. Eksekusi perintah berikut:
$ docker run hello-world
Apa maksud dari perintah di atas? Coba perhatikan gambar di bawah ini.
Pada gambar di atas terdapat tiga macam kotak dengan warna yang berbeda. Kotak warna hijau menandakan baris perintah. Kotak warna kuning adalah proses eksekusi dari baris perintah yang dieksekusi. Kotak warna biru adalah hasil dari proses eksekusi. Mari kita fahami satu per satu.
Kotak warna hijau adalah baris perintah yang kita (sebagai pengguna) eksekusi. Baris perintah tersebut memberikan instruksi kepada daemon Docker untuk menjalankan image dengan nama hello-world, akan tetapi, pada kotak warna biru, daemon Docker tidak dapat menemukan image yang tersimpan di lokal mesin kita, akhirnya daemon Docker mengunduh atau menarik (pull) image yang ada di registry (Docker Hub) dengan nama repositori library. Setelah proses penarikan image selesai, daemon Docker mengeksekusi image tersebut hingga menjadi kontainer dan menampilkan hasilnya seperti pada kotak warna biru.
Kita lanjutkan ke proses pengujian kedua. Pada pengujian kali ini, kita akan memanfaatkan peramban web untuk melakukan pengujian. Pada pengujian kali ini kita memerlukan imagedengan nama seqvence/static-site. Untuk melakukan pengujian ini, ketikkan perintah berikut:
$ docker run -d -P seqvence/static-site
Hasil dari eksekusi perintah di atas ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Kenapa hasilnya tidak seperti pada pengujian pertama? Tenang, mari kita pahami baris perintah di atas.
Baris perintah pada pengujian ke-2 ini memiliki dua macam opsi, yaitu -d
dan -P
. Opsi -d
merupakan singkatan dari detach, maksudnya kita menjalankan image tersebut di latar belakang, hanya bisa dilihat dengan mengeksekusi perintah docker ps
. Opsi -P merupakan singkatan dari publish all, maksudnya kita menjalankan image dengan mempublikasikan semua port terbuka (80 dan 443; port standar web server) ke port lain secara acak. Mari lihat dengan perintah docker ps
.
$ docker ps
Perintah di atas digunakan untuk melihat daftar kontainer yang berjalan di latar belakang. Lihat pada bagian port yang ditampilkan. Port 80 milik kontainer dipetakan ke host menjadi 32769. Begitu pula port 443 milik kontainer dipetakan ke host menjadi 32768. Sehingga, untuk melakukan pengujian, kita tidak menggunakan port 80 ataupun 443, karena keduanya sudah dipetakan ke port lain secara acak. Artinya, host hanya dapat melihat port 32769 untuk akses ke http dan port 32768 untuk akses ke https. Untuk mengetahui perintah docker ps
, ketikkan docker ps --help
pada konsol kesayangan kita.
Untuk menampilkan hasil dari pengujian kedua ini, kita membutuhkan peramban web. Buka peramban web, kemudian ketikkan alamat_IP_Ubuntu_Server:port
pada kolom pencarian. Hasilnya akan tampil seperti gambar di bawah ini.
Sampai pada langkah pengujian kedua ini, kita sudah dapat memasang Docker di Ubuntu Server 18.04 LTS lengkap dengan pengujiannya.
Sumber
Get Docker CE for Ubuntu, Available Online at https://docs.docker.com/install/linux/docker-ce/ubuntu/
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar Anda di sini.