Apa itu ROM di Ponsel Pintar Android?


Rahmadhoni Haryo Jati - Perkembangan teknologi mobile sungguh diluar ekspetasi kita sebagai konsumen. Para vendor terus berlomba-lomba menyajikan beragam inovasi ponsel pintar, Galaxy Fold dan Mate X contohnya.









Mengikuti perkembangan teknologinya secara konsumtif tentu kurang baik buat kita, apalagi kita yang masih mengandalkan orang tua sebagai sumber penghasilan, bahasa kerennya APBRT atau Anggaran Pendapatan, dan Belanja Rumah Tangga.





Pada kesempatan ini, saya tidak akan mengulas dua model ponsel yang saya sengaja sebut di atas, melainkan teknologi yang ada dibaliknya, ROM atau Read Only Memory. Apa itu ROM yang ada di ponsel pintar Android? Sedikit asing dengan istilah ROM ini? yuk kita bahas apa sih ROM itu.





Secara teori, ROM itu akronim dari Read Only Memory yang berarti sebuah memori yang hanya bisa dibaca tanpa bisa dirubah oleh pengguna. Kalau di Android sendiri ROM itu ada di dalam storage (memori internal) dan memakai sebagian isi dari storage, biasanya kan ada tuh smartphone storagenya 32GB atau 64GB ya gak? tapi pas di cek ternyata 32GB itu cuma ada 25GB? Nah yang 7GB nya dipakai oleh ROM itu tadi dan sisanya 25GB baru internal storage yang bisa kita pakai buat isi foto, musik, dan sebagainya. Ukuran storage yang digunakan untuk ROM bisa bervariasi pada tiap ponsel pintar. Coba perhatikan gambar detail storage dibawah ini.





Setting Storage Android 9 Pie




Disini saya punya storage sebesar 64GB pada ponsel pintar yang berjalan dengan sistem operasi Android 9 Pie. Telah terpakai sebanyak 88% untuk foto, video, musik, game, dan sebagainya sebesar 56.47GB. Sekarang mari kita fokus ke bagian paling bawah pada gambar, disitu tertulis "System" dan memakai 11GB storage, inilah yang disebut dengan ROM. Jadi dari 64GB itu yang bisa kita gunakan hanyalah sebesar 53GB karena 11GB terpakai untuk ROM. Gimana? Sampai sini paham kan?.





“Oke bang, paham. Terus ROM itu buat apa?”





Nah ROM sesuai namanya Read Only Memory, disini digunakan untuk menyimpan sesuatu yang gak bisa dan gak boleh diutak-atik pengguna serta fungsinya sangat penting di smartphone. Yap~ isi dari ROM adalah sistem operasi Android, jadi smartphone itu storagenya berapapun pasti sebagian isinya adalah ROM. Jangan bingung lagi ya kenapa storage internalnya kok gak sesuai dengan tulisan spesifikasinya :D





“Oke bang, tapi kenapa disebut ROM? kenapa gak sebut aja langsung Sistem Operasi Android?”





Karena beda istilah, dimana ROM itu ibarat sebuah tempat atau wadah dan Sistem Operasi Android adalah isinya. Tapi, biasanya untuk nyebutin Sistem Operasi di ponsel pintar Android itu langsung bilang ROM. Karena kalau membahas ponsel pintar Android, sistem operasinya ya pasti Android kan? terus apanya yang beda? yang beda adalah ROM itu tadi. Bingung kan?





Nah, di setiap pabrikan ponsel pintar dengan berbagai merek seperti Samsung, Oppo, Vivo, Xiaomi, dll, itu kan semua pakai Android, iya gak? Tapi, Android di tiap-tiap merek itu punya tampilan dan fitur yang berbeda-beda padahal sama-sama Android iya gak? nah yang membedakan itu ada di ROM-nya dimana isinya Sistem Operasi Android yang sudah disesuaikan oleh setiap merek dengan desain dan tampilan serta fitur yang berbeda-beda khas tiap-tiap merek tersebut. Seperti Samsung dengan OneUI, Oppo dengan ColorOS, Vivo dengan FuntouchOS, Xiaomi dengan MIUI, dsb.





“Oke bang, jadi kesimpulannya apa bang?”





Jadi ROM pada ponsel pintar Android adalah sebuah memori pada storage yang berisi Sistem Operasi Android. (jt)


Komentar

  1. […] pembahasan apa itu jenis-jenis ROM, sudah tahu apa itu ROM? coba cek pembahasan kita tentang ROM disini. Sudah baca dan tahu apa itu ROM? Singkatnya ROM adalah sebuah memori pada storage yang berisi […]

    BalasHapus
  2. Terima kasih artikel yang sudah anda bagikan karena sangat bermanfaat, silahkan jika ingin mengunjungi blog saya https://blog.ppnd.ac.id/tl/ekabima/

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar Anda di sini.

Postingan populer dari blog ini

Implementasi IPv6 TunnelBroker untuk Server WordPress Self Host

Daftar Rekomendasi Repositori Lokal Debian 11 "Bullseye"

Koneksi Internet Bermasalah di Ubuntu 18.04, Berikut Cara Memperbaikinya