Tips Menggunakan Divi Sebagai Tema Bawaan WordPress

Yey, akhirnya saya pakai tema Divi dan plugin Pembangun Divi sebagai pelengkapnya untuk meracik tampilan situs web pribadi saya. Saya-pun masih awam dengan tema tersebut karena jika dibandingkan dengan tema-tema WordPress yang lain, Divi lebih membutuhkan sentuhan khusus.

Divi dengan segala kemudahannya untuk meracik halaman depan situs sudah tidak diragukan lagi. Pengguna hanya tinggal memilih modul-modul yang sudah disediakan dan menerapkan ke elemen yang ada.

Berikut ini beberapa tips buat Anda yang juga akan menerapkan Divi di situs web berbasis WordPress:

Baca Dokumentasi

Dokumentasi adalah kumpulan catatan terkait dengan sesuatu, jika kita ingin mulai berinteraksi dengannya, tentu kita membutuhkan bantuan. Dokumentasi dapat memberikan semua arahan yang kita butuhkan.

Dokumentasi Divi tersedia secara daring. Mulai dari modul, dasar penggunaan, hingga cara menggunakan pembangun visualnya. Anda bisa mengakses dokumentasinya melalui tautan ini.

Konfigurasi yang Direkomendasikan

Divi memerlukan beberapa konfigurasi, baik dari sisi mesin hosting maupun dari backend WordPress-nya. Konfigurasi ini bertujuan agar Divi dapat berjalan lancar.

Konfigurasi dari sisi mesin hosting dilakukan dengan mengubah beberapa konfigurasi dari PHP, baik dengan meningkatkan versi PHP, maupun mengubah beberapa opsi yang ada di php.ini. Untuk konfigurasi dari sisi backend WordPress hanya dengan melakukan sedikit penambahan opsi pada berkas wp-config.php dan .htaccess.

Saya mulai dari yang paling mudah. Menambahkan konfigurasi di wp-admin.php dan .htaccess.

Konfigurasi wp-admin.php

Buka manager berkas dari Kontrol Panel hosting Anda. Klik direktori public_html. Kemudian klik kanan berkas wp-config.php, pilih edit. Setelah editor teks terbuka tambahkan konfigurasi berikut dibagian paling bawah.

/** Limit Memory Settings **/
// FRONTEND
define('WP_MEMORY_LIMIT', '96M');
// BACKEND
define( 'WP_MAX_MEMORY_LIMIT', '128M' );

Simpan konfigurasi yang telah Anda lakukan.

Konfigurasi ini bertujuan untuk meningkatkan batas memori yang digunakan secara baku, baik dari sisi frontend maupun backend WordPress.

Konfigurasi .htaccess

Kembali ke manajer berkas yang masih terbuka dan pastikan Anda masih berada di root direktori WordPress, klik kanan berkas .htaccess kemudian pilih edit. Setelah editor teks terbuka, tambahkan konfigurasi berikut dibagian paling bawah.

<ifmodule mod_substitute.c>
SubstituteMaxLineLength 10M
</ifmodule>

Simpan konfigurasi yang telah Anda lakukan.

Fungsi dari konfigurasi ini sama dengan konfigurasi WordPress di atas, hanya saja bagian ini digunakan untuk meningkatkan batas penggunaan memori pada web server. Khusus LiteSpeed dan Apache.

Tingkatkan Versi PHP

Ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Divi, hanya saja, Divi terintegrasi dengan WordPress dan WordPress sendiri dibangun dari pondasi pemrograman PHP. Untuk itu, versi terbaru-nya sangat diperlukan untuk mendukung kinerja WordPress agar lebih baik. Bahkan lebih dari itu.

Berikut ini cara meningkatkan versi PHP melalui cPanel dan menyesuaikan konfigurasi php.ini yang direkomendasikan untuk Divi.

Sebelum Anda melakukan tahapan ini, perhatikan ekstensi PHP apa saja yang dibutuhkan untuk dijalankan WordPress. Ini sangat penting!

Jika sebelumnya Anda sudah masuk ke dasbor cPanel, gulir laman hingga ke bagian Software, pilih Versi PHP atau PHP Version, setelah masuk ke laman PHP Selector | Extentions, ubah versi PHP ke versi terkini. Anda dapat memeriksa versi PHP stabil terkini melalui situs web resmi PHP.

Laman PHP Selector

Simpan konfigurasi yang sudah Anda lakukan dan lakukan tes terhadap situs Anda, khawatir ada galat disana.

Konfigurasi php.ini

Masih dilaman PHP Selector, klik tautan Switch to PHP Options yang ada dibagian kanan atas. Anda akan dibawa ke laman PHP Selector | Options.

Berikut beberapa barisan konfigurasi yang direkomendasikan:

post_max_size 32M
max_execution_time 180
upload_max_filesize 256M
max_input_time 600
max_input_vars 5000
memory_limit 512M

Simpan konfigurasi yang ada dengan mengeklik tombol simpan yang ada dibawah. Sekarang situs Anda telah siap menerapkan Divi sebagai tema bawaan.

Kesimpulan

Divi membutuhkan sedikit penanganan khusus jika Anda ingin menggunakannya dengan 'mulus'. Perlu beberapa tahapan dilakukan dan tidak sesulit yang Anda bayangkan, asalkan Anda mengikutinya langkah demi langkah. Akhirnya semua itu akan terbayar dengan tampilan situs yang memukau dan cukup menyajikan laman yang bagus untuk pengunjung situs.

Demikian ulasan ini saya buat yang sebenarnya untuk catatan pribadi agar tidak lupa, tetapi jika Anda terbantu dengan adanya artikel ini maka saya sangat bersyukur.

Sumber

Fix the Divi Builder Timeout Error, tersedia daring di https://divicake.com/blog/how-to-fix-the-divi-builder-timeout-error/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Implementasi IPv6 TunnelBroker untuk Server WordPress Self Host

Daftar Rekomendasi Repositori Lokal Debian 11 "Bullseye"

Koneksi Internet Bermasalah di Ubuntu 18.04, Berikut Cara Memperbaikinya