Panduan Upgrade ke WordPress 5.5

Selamat datang di tutorial panduan upgrade ke WordPress 5.5. WordPress 5.5 telah resmi dirilis ke publik pada 11 Agustus 2020. Rilis yang diberi nama Eckstine ini, membawa pembaruan besar di tiga sektor; kecepatan, pencarian dan keamanan. Apakah Anda sudah siap untuk upgrade ke WordPress 5.5?.

Panduan upgrade ke WordPress 5.5
Tampilan tentang WordPress 5.5 dari dasbor


Tutorial ini adalah tutorial versi teknis dari artikel ulasan yang sudah saya buat di blog saya yang lain. Disana saya menuliskan tentang apa saja yang baru di WordPress 5.5 dengan judul WordPress 5.5 "Eckstine" resmi dirilis. Jika Anda ingin tahu apa saja fitur baru WordPress 5.5, silahkan mampir ke sana, ya.

Untuk melakukan upgrade ke WordPress 5.5, ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan agar proses pembaruan ke WordPress 5.5 berjalan lancar. Disini, saya menggunakan sistem operasi Ubuntu MATE 20.04 LTS dalam setiap praktik di tutorial ini. Jika Anda menggunakan sistem operasi yang bukan dari turunan Debian, Anda bisa menyesuaikan.

Berikut panduan upgrade ke WordPress 5.5 sesuai dengan langkah-langkah yang direkomendasikan.

Cadangkan basis data dan aset situs

Proses pencadangan dilakukan agar jika terjadi apa-apa pada situs Anda setelah melakukan upgrade ke WordPress 5.5, Anda dapat dengan mudah untuk mengembalikannya.

Banyak cara untuk mencadangkan basis data dan aset situs. Buat Anda pengguna layanan hosting, Anda bisa dengan mudah melakukan pencadangan. Mesin hosting, pada umumnya, telah dilengkapi dengan beberapa alat yang memudahkan penggunannya.

Bagi pengguna layanan hosting, Anda cukup menggunakan phpMyAdmin untuk mengekspor basis data Anda. Untuk mencadangkan aset situs, Anda bisa memanfaatkan klien FTP, seperti FileZilla, untuk menyalin semua aset melalui layanan FTP.

Lalu, bagaimana cara mencadangkan basis data dan aset situs jika saya menggunkan vps?

Caranya menyesuaikan dengan layanan yang sudah Anda bangun di vps. Jika Anda sudah membangun layanan FTP server dan manager basis data, Anda tentu bisa melakukan pencadangan seperti pada layanan hosting.

Masalahnya, membangun kedua layanan tersebut bisa dibilang tidak gampang, jika Anda hanya punya akses via SSH ke mesin vps Anda, sebenarnya, itu bisa Anda gunakan sebagai alat untuk membantu proses pencadangan.

Saya juga hanya punya akses ke mesin vps via SSH saja, berikut cara saya mencadangkan basis data beserta aset situsnya.

Kompres aset situs dengan format .zip

Pertama-tama, silahkan masuk ke mesin vps Anda melalui konsol SSH dengan perintah berikut.

$ ssh username@192.168.10.21

Setelah Anda berhasil masuk ke konsol vps Anda, silahkan pasang paket zip untuk mengkompres aset situs WordPress Anda.

$ sudo apt install zip

Kompres aset situs dengan perintah berikut. Silahkan disesuaikan dengan direktori root situs Anda, ya.

$ sudo zip -r backup-17082020.zip /var/www/domain.tld/public_html

Ekspor basis data situs

Baik Anda maupun saya, kita sama-sama belum memiliki layanan manajer basis data. Jadi, untuk mengekspor basis data situs, kita akan memanfaatkan mysqldump. Perikut perintah untuk mengekspor basis data dengan bantuan mysqldump.

$ sudo mysqldump -u root -p nama_basisdata_Anda > backup-17082020.sql

Unduh untuk mencadangkan

Langkah ketiga dari proses pencadangan basis data dan aset situs adalah mengunduh semua cadangan dan menyimpannya ke penyimpanan lokal. Disini, saya memanfaatkan manajer berkas Caja untuk mengunduh semua aset yang berhasil dicadangkan.

Kenapa menggunakan manajer berkas Caja?

Manajer berkas Caja telah menyediakan fitur khusus agar penggunanya bisa melakukan manajemen pemberkasan secara remote. Caja juga mendukung beberapa protokol penting, sepeti SSH, SFTP, FTP dan Windows Share. Nah, fitur ini mirip dengan WinSCP atau FileZilla. Dengan memanfaatkan fitur ini, saya sudah tidak perlu tambahan aplikasi lagi untuk melakukan pemberkasan.

Connect to Server untuk akses remote via SSH
Connect to Server untuk akses remote via SSH


Kembali ke topik bahasan. Untuk menggunakan Caja agar bisa remote ke vps melalui SSH, berikut langkah-langkahnya:

  1. Buka manajer berkas Caja.
  2. Klik menu File > Connect to Server.
  3. Setelah jendela Connect to Server terbuka, silahkan masukkan beberapa informasi login berikut ini;
    • Server: 192.168.10.21 (atau) ftp.domainanda.tld.
    • Port: 22.
    • Type: SSH.
    • Folder: / (atau yang sesuai keinginan Anda).
    • User Name: namauseranda.
    • Password: K3t1kp4sswdAnda#.
    • (Opsional) cek kotak Remember this password untuk menyimpan sandi Anda.
    • (Opsional) cek kotak Add bookmark untuk menambahkan penanda di Caja, jika Anda dikemudian hari ingin mengakses vps, Anda tinggal mengeklik tanda ini di Caja.
  4. Unduh bekas aset dan basis data yang telah Anda ekspor hanya dengan menyalin berkas dengan cara klik kanan > salin, atau dengan Ctrl + C.
  5. Buka tab baru di Caja, tempel berkas ke direktori yang Anda inginkan. Usahakan akses ke SSH Anda keep alive agar pengunduhan tidak terpotong.

Cari waktu saat trafik situs Anda rendah

Selama proses pembaruan berlangsung, WordPress akan masuk ke dalam mode pemeliharaan. Mode dimana tampilan situs WordPress Anda hanya tampil serba putih dengan pesan "Briefly unavailable for schedule maintenance. Check back in a minute.".

Tetapi, ada beberapa kasus saat memperbarui WordPress dan ada yang mengakses situs, halaman pembaruan juga ikut blank dengan pesan serupa. Saya pernahmengalami hal tersebut beberapa kali. Kalau hal itu terjadi, situs Anda akan benar-benar terjebak di jendela pemeliharaan.

Jadi, untuk memperbarui WordPress, idealnya adalah cari waktu dimana trafik situs Anda sangat rendah. Biasanya ada di sekitar pukul 00:00 hingga 01:00 WIB.

Buat Anda yang sudah terlanjur mengalami masalah terjebak di jendela pembaruan, Anda bisa memperbaikinya dengan cara berikut ini:

  1. Silahkan masuk ke direktori root situs Anda, jika Anda menggunakan hosting, biasanya ada di public_html. Gunakan FileZilla untuk mengaksesnya. Buat Anda yang menggunakan vps, Anda bisa mengakses direktori root situs melalui akses SSH.
  2. Hapus berkas .maintenance yang ada di direktori root situs

Perbarui sesuai urutan

Urutan yang direkomendasikan untuk memperbarui WordPress adalah mulailah melakukan pembaruan dengan urutan dari bagian paling bawah. Urutan paling bawah di laman pembaruan WordPress adalah tema, kemudian plugin, lalu sistem WordPress-nya. Anda bisa langsung melakukan pembaruan pada sistem WordPress-nya jika tidak ada pembaruan lain selain sistem utama.

 Kesimpulan

Panduan upgrade ke WordPress 5.5 di atas saya buat sebagai dokumentasi dari proses pembaruan dari WordPress 5.4.2 ke WordPress 5.5 "Eckstine".

Saya sangat berharap panduan ini dapat membantu Anda, terutama Anda yang masih dalam proses belajar membangun situs web berbasis WordPress.

Demikian yang dapat saya sampaikan di akhir tulisan ini. Jika Anda menemukan kendala, jangan ragu untuk menanyakannya di kolom komentar postingan ini.

Salam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Implementasi IPv6 TunnelBroker untuk Server WordPress Self Host

Daftar Rekomendasi Repositori Lokal Debian 11 "Bullseye"

Koneksi Internet Bermasalah di Ubuntu 18.04, Berikut Cara Memperbaikinya