Cara Mengoptimalkan Penggunaan Swap di Ubuntu

Cara Mengoptimalkan Penggunaan Swap di Ubuntu

Selamat datang di ChotibulStudio. Di artikel kali ini, saya ingin berbagi cara mengoptimalkan penggunaan swap di Ubuntu. Dengan mengoptialkan penggunaan swap, diharapkan sistem Ubuntu bisa berjalan dengan lebih optimal ketika digunakan untuk keperluan multi tasking.

Seperti yang sudah Anda ketahui, fungsi utama dari swap adalah sebagai virtual RAM atau extended RAM, yang mana tugas utamanya adalah membantu kinerja dari RAM fisik. Adapun alokasi dari swap ini memanfaatkan ruang dari HDD atau SSD utama.

Mengoptimalkan penggunaan swap di Ubuntu

Ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan untuk mengoptimalkan penggunaan swap, baik di Ubuntu maupun di sistem operasi berbasis Linux yang lain.

Sebelum lanjut, saya ingin menerangkan terlebih dahulu bahwa Anda tidak harus menerapkan semua cara mengoptialkan penggunaan swap di Ubuntu yang saya tulis ini, ya. Cukup aplikasikan bagian yang menurut Anda sesuai untuk diterapkan.

Kita mulai pembahasan ini dari menentukan besaran kapasitas dari swap.

Menentukan kapasitas dari swap

Di awal saya sudah menjelaskan, bahwa kapasitas dari swap diambil dari ruang diska utama yang ada di komputer atau laptop Anda.

Terkait menentukan kapasitas swap, sejauh ini tidak ada ketentuan pasti berapa besaran (dalam Giga Byte) yang harus dialokasikan untuk swap. Hanya saja ada beberapa rekomendasi yang bisa menjadi acuan Anda untuk menentukan ruang diska untuk alokasi swap.

Baca juga :
Cara Menghapus dan Menambah Swapfile Ubuntu 20.04 LTS

Untuk menentukan besaran alokasi ruang diska untuk swap, rekomendasinya adalah sebagai berikut:

  • Jika perangkat Anda menggunakan kapasitas RAM kurang dari 2 GB, maka besaran swap yang direkomendasikan adalah dua kalinya kapasitas RAM.
  • Jika pengakat Anda menggunakan kapasitas RAM mulai dari 2 GB hingga 8 GB, Anda bisa menggunakan ukuran yang sama untuk swap.
  • Jika perangkat Anda menggunakan kapasitar RAM lebih dari 8 GB, Anda bisa mengalokasikan setidaknya 4 GB untuk swap.

Alokasi swap ini di Ubuntu dinamakan Swapfile. Sebuah berkas yang digunakan untuk titik pemuatan swap.

Menyesuaikan nilai dari swappiness

Apa itu swppiness? Apa hubungannya dengan pengoptimalan swap?

Menurut catatan di Ubuntu Community Help Wiki, swappiness merupakan properti yang terdapat pada kernel Linux yang menentukan seberapa sering sistem akan menggunakan ruang swap.

Swppiness bisa dikonfigurasi dengan nilai antara 0 hingga 100. Nilai itu bisa kita sebut sebagai parameter. Parameter tersebutlah yang mengontrol kecenderungan untuk memindahkan proses dari RAM ke partisi swap.

Nilai yang lebih rendah akan membuat kernel berusaha menghindari penggunaan ruang swap bila memungkinkan, sedangkan nilai yang lebih tinggi akan membuat kernel menggunakan ruang swap dengan lebih agresif.

Penggunaan swap secara berlebih dapat menyebabkan waktu respon yang lebih lambat untuk sistem dan aplikasi. Hal itu dikarenakan perbedaan kecepatan antara RAM (Hz; Hertz; kecepatan gelombang frekuensi) dan diska (MBps; Mega Byte per-second; kecepatan transfer data). Dimana diska jauh lebih lambat dari RAM.

Secara bawaan, parameter swappiness adalah 60. Anda bisa memeriksanya dengan mengeksekusi perintah berikut.

$ cat /proc/sys/vm/swappiness

Untuk menyesuaikan nilai swappiness, Anda dapat mengedit berkas sysctl.conf yng berada di direktori /etc/. Edit berkas tersebut dengan editor nano atau vi.

$ sudo nano /etc/sysctl.conf

Sebagai percobaan, saya akan menyesuaikan parameter swappiness menjadi 10. Maka, saya cukup menambahkan satu baris opsi berikut pada berkas sysctl.conf.

vm.swappiness=10

Simpan konfigurasi yang sudah Anda buat, kemudian boot ulang sistem Anda.

Fyi. Anda bisa melakukan readjustment pada nilai swappiness untuk menemukan nilai parameter yang benar-benar membuat penggunaan swap lebih optimal.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa swap adalah titik muat (mount point) ruang disk yang difungsikan sebagai RAM virtual dan akan digunakan ketika RAM utama penuh. Jika sistem Linux Anda belum memiliki swap, Anda bisa membuat swap sendiri dengan cara membuat sebuah berkas khusus sebagai titik muat swap. Titik muat dari berkas tersebut dinamakan Swapfile, mengacu pada berkas yang difungsikan sebagai titik muat swap.

Penggunaan swap oleh sistem juga bisa diatur dengan menyesuaikan nilai parameter dari swappiness, yang merupakan sebuah properti yang terdapat pada kernel Linux, dimana tugasnya adalah menentukan seberapa sering sistem akan menggunakan swap.

Demikian tips dan trik cara mengoptimalkan penggunaan swap di Ubuntu. Semoga apa yang saya bagi ini bermanfaat untuk saya, Anda dan orang-orang yang Anda cintai.

Akhir kata, saya mengucapan Selamat Idulfitri, minal 'aaidin walfaiziin, mohon maaf lahir dan batin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Implementasi IPv6 TunnelBroker untuk Server WordPress Self Host

Daftar Rekomendasi Repositori Lokal Debian 11 "Bullseye"

Koneksi Internet Bermasalah di Ubuntu 18.04, Berikut Cara Memperbaikinya