Postingan


Iseng-Iseng Uji Coba Citra Harian Ubuntu 19.10

Gambar
Tim pengembang Ubuntu dan segenap kontributor-nya tengah berjuang dalam proses pengembangan bakan calon rilis baru Ubuntu dengan nomor versi 19.10 yang belakangan ini diketahui menggunakan kode nama Eoan Ermine. Berikut ini ulasan saya setelah mencoba citra harian Ubuntu 19.10. Setelah berhasil boot di VirtualBox, saya mencoba memilih fitur live sebelum mencoba memasangnya. Saya dikejutkan dengan gambar latarnya yang ternyata masih menggunakan gambar latar pendahulunya, Ubuntu 19.04, Disco Dingo. Meskipun begitu, pembaruan tampak terlihat pada sisi paket ikon Suru yang semakin segar. Tampilan desktop dari citra harian Ubuntu 19.10 (live) Tidak hanya gambar latarnya saja, tampilan slideshow pada saat proses instalasi juga masih tampak menggunakan slideshow Ubuntu 19.04. Tidak hanya itu, bar progras juga berwarna biru, tidak oranye, kayak bukan Ubuntu yang sebenarnya. Tampilan slideshow proses instalasi Sampai proses instalasi selesai, saya yang sejatinya pengguna Ubuntu 18.04, masih

Cara Pasang Speedtest CLI di Termux

Gambar
Kebanyakan orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan alat pengecek kecepatan koneksi atau bandwidth internet, Speedtest, baik speedtest berupa aplikasi Android, maupun dari situs-situs penyedia layanan speedtest . Tidak sebanyak yang tahu Speedtest CLI yang berjalan di GNU/Linux via Terminal. Bahkan mungkin Terminal emulator yang ada di Android. Termux cukup menbantu dalam menjalankan beberapa kebutuhan, termasuk dalam hal pengecekan koneksi internet. Bagi Anda yang juga penasaran, mulailah dengan memasang Termux di Android via Play Store. Setelah terunduh, jalankan Termux dan eksekusi beberapa perintah dibawah ini: $ pkg install python $ pip install speedtest-cli Setelah pemasangan Speedtest CLI berhasil, eksekusi perintah berikut untuk mengetahui tingkat koneksi internet Anda. $ speedtest Hasil eksekusi perintah speedtest di Termux Demikian tutorial cara memasang Speedtest CLI di Termux untuk sistem operasi Android. Semoga terbantukan.

Cara Memperbaiki Galat "The command could not be located because '/snap/bin' is not included in the PATH environment variable"di Ubuntu 18.04

Galat lagi, Galat lagi. Mungkin itu yang akan dirasakan oleh sebagian pengguna GNU/Linux, khususnya yang baru saja migrasi dari sistem operasi proprietary . Anda harus tenang. Semua galat pasti ada cara memperbaikinya. Anda tidak sendirian. Saya juga beberapa kali mengeluh akan hal yang sama. Untuk itu, situs Chotibul Studio ini ada. Selain sebagai tempat saya mencatat semua masalah yang pernah saya alami dan perbaiki, juga semoga Anda yang pernah menemukan masalah yang sama dapat terbantukan. Snap merupakan paket manajer baru di lingkungan sistem operasi Ubuntu, kalau tidak salah, paket manajer ini terpasang secara baku di Ubuntu 18.04 LTS (sesuai dengan catatan rilisnya). Saya salah satu orang yang masih enggan menggunakan paket manajer Snap. Alasannya sih karena APT masih menjadi paket manajer kesukaan saya. Tapi semua itu harus dilakukan dengan pelan-pelan. Pertama kali saya menggunakan paket manjer Snap saat mencoba memperbaiki layanan Canonical Livepatch di Ubuntu MATE 18.04 yang

Cara Mengaktifkan Layanan Canonical Livepatch di Ubuntu MATE 18.04

Gambar
Canonical Livepatch merupakan sebuah layanan yang diterapkan oleh Canonical, selaku pengembang Ubuntu, pada sistem operasinya, setahu saya, sejak Ubuntu 18.04 LTS. Paket layanan ini berbasis snap dan hanya diperuntukkan untuk rilis Long-term Support saja. Fungsi utama layanan tersebut adalah menerapkan perbaikan keamanan kernel kritis ke sistem Ubuntu LTS tanpa perlu memulai ulang sistemnya. Beberapa waktu yang lalu, setelah memasang Ubuntu MATE 18.04 LTS, saya sudah mendapati layanan ini aktif, terlihat beberapa kali notifikasi Canonical livepatch muncul ketika laptop saya terhubung ke internet. Setelah pembaruan Ubuntu LTS poin ke-2, layanan tersebut seolah-olah hibernasi, hingga pagi ini muncul indikator yang mengharuskan untuk mengaktifkan layanan tersebut. Agar layanan tersebut kembali aktif, saya hanya memerlukan beberapa hal: Akun di layanan Ubuntu Single Sing On atau yang lebih dikenal dengan Ubuntu One . Token layanan Canonical Livepatch. Akses internet. Oiya, perlu diketahu

Memperbaiki Galat "500 Internal Server Error" Setelah Meningkatkan Situs WordPress ke PHP 7.3

Gambar
Ada kabar gembira bagi pengguna WordPress self host . Kemarin, 7 Mei 2019, Automattic telah merilis WordPress dengan nomor versi 5.2 dan mengusung kode nama "Jaco", kode nama yang diambil dari nama depan seorang musisi aliran jazz , Jaco Pastorius. Lalu, apa hubungannya kabar gembira perilisan WordPress dengan artikel "Memperbaiki galat 500 Internal Server Error setelah meningkatkan situs WordPress ke PHP versi 7.3" ini?. Mungkin alasannya sederhana sih. Semakin tinggi versi dari sebuah program, maka semakin tinggi pula versi inti dari program tersebut. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa WordPress merupakan platform blogging yang berbasis PHP. Melalui fitur baru bernama status Kesehatan Situs, terdapat informasi bahwa WordPress 5.2 merekomendasikan penggunanya untuk melakukan peningkatan versi PHP yang digunakan. Kalau tidak salah saat meningkatkan versi WordPress dari 5.1.1 ke 5.2 versi PHP yang masih saya gunakan adalah versi 7.2.x. Sebelum melakukan peningkata

Cara Memperbaiki Tombol Globe dan Edit yang Tidak Aktif di Shutter

Gambar
Shutter adalah aplikasi yang berguna untuk kebutuhan tangkap layar. Saya memanfaatkan alat ini sejak Ubuntu 16.04. Itu terlihat dari tahun saat saya pertama kali menulis ulasan tentang Shutter. Ulasan tersebut bisa Anda baca di tautan ini . Shutter yang dulu bukanlah Shutter yang sekarang. Shutter pada Ubuntu 16.04 paket dependensinya masih sangat lengkap. Anda memasang Shutter di Ubuntu 16.04 dan langsung dapat digunakannya. Tapi hal tersebut akan berbeda jika Anda lakukan di Ubuntu 18.04. Pasalnya banyak paket-paket lama yang di drop dari repositori distro dengan kode nama Bionic Beaver ini. Saya sendiri kurang faham dengan alasan para pemaket aplikasi untuk Ubuntu 18.04. Tapi Anda masih bisa memanfaatkan paket-paket yang ada di repositori Ubuntu 16.04 untuk memperbaikinya. Tombol ikon globe dan edit yang masih nonaktif di Shutter Saya mulai dari cara memperbaiki tombol globe di Shutter yang nonaktif. Memperbaiki Tombol Globe yang tidak Aktif di Shutter Tombol globe pada Shutter memi

Cara Menggunakan Font Awesome di Postingan WordPress Self Host

Gambar
Laman statik pada sebuah situs web biasanya banyak dimanfaatkan untuk keperluan menampilkan profil diri. Bagi kalangan professional, kebutuhan desain halaman situs yang menarik menjadi kebutuhan khusus. Berbagai elemen harus dipertimbangkan untuk ditambahkan. Kebutuhan akan ikon misalnya. Font Awesome dapat membantu Anda dalam menentukan ikon-ikon yang menarik untuk ditampilkan di laman statik situs Anda. Sebelum itu, tentu Anda harus menyiapkan berbagai hal. Memilih plugin yang tepat dan memahami kode dasar HTML atau kode pendek ( shortcode ) WordPress. Berikut ini langkah-langkah menggunakan Font Awesome untuk konten WordPress Anda. Khusus pengguna WordPress self host yang sudah menggunakan editor modern, Gutenberg. Pasang Plugin WordPress tanpa plugin itu ibarat Aku tanpa Kamu. Sepi, hampa dan ada yang kurang. Untuk itu diperlukan komponen khusus untuk melengkapinya. Ngomong-ngomong masalah plugin , ada banyak sekali plugin yang menyediakan fitur untuk kebutuhan ikon, bahkan sat